RSS

Daily Archives: April 20, 2014

Mari ke Gunung Semeru Part 3


Assalamualaikum ..

Hai.. Hai … Long weekend kemana aja nih manteman ? Ada yang lagi liburan kah ? saya sih istirahat aja di rumah hehehe. Sekarang mari kita lanjutkan cerita pendakian saya ke Gunung Semeru. Setelah Istirahat di Pos Kalimati, tepat jam 2 pagi kami semua bangun bersiap ke puncak gunung semeru yang kira-kira memakan waktu 3-4 jam. Dari pos kalimati kami menuju Arcopodo. Jadi beginilah rutenya : Pos Kalimati – Arcopodo – Puncak Mahameru.

Sebelum berangkat saya dan semua team sudah berpakaian lengkap, jaket, sarung tangan, masker, syal, senter, mengikat tali sepatu yang kencang, bawa obat-obatan, air minum dan coklat. Karena saya punya maag, jadi saya sudah minum obat maag sebelum berangkat menuju puncak. Rasa mual yang sebelumnya saya rasakan, sediki-sedikit sudah berkurang mungkin karena sudah cukup beristirahat malamnya. Jadi bismillah saja untuk melangkah selanjutnya hehehe..

Udara masih dingin, porter kami yang sudah berada di depan jalannya terlalu cepat sehingga salah satu team kami mengatakan kepadanya supaya jalan jangan terlalu cepat, Akhirnya si porter pun mengiyakan. Untuk kami yang perempuan, di berikan kayu pohon yang sudah jatuh untuk di gunakan, yaaa maksudnya seperti tongkat gitu deh hehehe supaya kalau sudah merasa capek bisa istirahat sambil memegang tongkat tapi dalam posisi berdiri bukan duduk hehehe.

baru berjalan beberapa menit, saya sudah merasa kelelahan dan napas saya terengah-engah. Kita akan istirahat sejenak di Arcopodo yang nantinya di lanjutkan ke Puncak. Jalur menuju arcopodo curam boo, saya nggak ngerti itu model dan jalur seperti apa heheh lah wong malam hari jadi nggak jelas-jelas amat, cuma sinar senter doang. Kalau dalam pikiran saya sih, kanan kiri seperti jurang seperti jalurnya Gunung Semeru beeuh, Kalau nggak salah inget waktu kita jalan gitu, kanan atau kiri ada tali tambang untuk berpegangan dan kudu hati-hati bangeet tsaaaaahh.. Kalau saya sih udah pasrah aja deh hehe.

Yang tadinya saya berada di depan kemudian saya berada di tengah, itu karena jalan saya sudah mulai pelan, Halaaah padahal baru beberapa menit jalan, dan maag saya mulai kumat saya pun merasa dingin tapi bukan hypotermia yaaa, Selama di Arcopodo saya mual dan minum obat kembali, Cuma saya saja yang merasa mual hah, paraaah cing. Para pendaki lainnya masih keliatan seger hihihi… saya nggak ngerti yaa gara-gara apa kok jadi mual lagi. Setelah saya di beri minyak kayu putih di seluruh badan dan minum obat lagi saya pun melanjutkan perjalanan. Karena kalau terlalu lama di Arcopodo akan lebih lama lagi sampai di puncaknya dan rasa dingin pun akan semakin menjadi. Jadi lebih baik melanjutkan perjalanan. Saya pun mendapatkan kayu untuk membantu langkah saya.

 

Sudah mulai memasuki bukit pasir, iya itu jalur sudah mulai berpasir dan curam. Baru berjalan selangkah merosotnya 2x langkah,beeeuh. begitu terus .. dan teruuss. Teman – teman yang lainnpun begitu. Yang sudah berada di depan melangkah terus ke depan yang di tengah kadang kedepan kadang masih di tengah juga sedangkan yang di belakang kadang di tengah atau masih aja di belakang hahaha. Nah, kalau saya di tengah lama-lama seperti di belakang nih hihihi soalnya langkah saya sudah mulai seperti nenek-nenek. pelaaan bangeet. Kaki kanan melangkah sudah berat bangeet dan terperosot lagi.

Sementara porter saya sudah terus memberi semangaat, “ayoo mba.. teruus dikit lagi tuh” saya yang awalnya percaya terus saja melangkah sambil di temani teman saya dan satu orang  porter. Ada teman yang sudah sampai puncak, bikin minuman di sana sambil foto-foto sementara saya, teman saya dan porter masih aja ngesot di jalan berpasir itu huhuhu .. masih terus di semangati sama si porter ‘ayoo mba terus dikit lagi tuh puncaknya” haaaalah dari tadi dikit lagi .. dikit lagi kok yaa nggak nyampe-nyampe mana ujungnya. Matahari pun sudah mau nongol huh. Padalah ke puncak kan pengen liat matahari terbit gitu masa iya saya baru sampai tengah entu matahari sudah mau muncul aja. Akhirnya saya memilih istirahat dulu sejenak, ngendorin kaki plus makan kecil hehehe lapeeer tauk :p

beberapa foto yang saya ambil ketika sedang beristirahat, kami pun melanjutkan perjalanan ke puncak menyusul teman-teman yang sudah sampai ataupun masih di depan kami. Masih punya semangat 50% lagi hehehe kaki saya pun mulai melangkah, si porter pun masih terus menyemangati saya “teruus yaa mba, dikit lagi kok ” saya pun mengiyakan yuhuuuuuuu … hehehe

Tapi apa yang terjadi manteman, kaki saya mulai lagi capek badan saya sudah mulai tidak fit. tangan saya sudah keriput bibir saya mengering ih, tapi saya masih coba terus melangkah perlahan, dan… dan..dan… aaaaah istirahat lagi deh hahaha. capek booo …naik lagi istirahat lagi dan naik lagi sampai saya melihat jam tangan what ? sudah hampir siang halaaah nggak sampai-sampai yowes deh akhirnya saya memutuskan untuk menyerah hahaha. Lagipula badan saya sudah mulai tidak fit kalau di paksakan juga nggak bagus Perjalanan pulang juga masih panjang hehehe. Kalaupun bisa sampai puncak nanti turun dari puncak ke pos kalimati memakan waktu lagi. Karena sore hari kami harus sudah sampai ke Ranu Kumbolo lagi menginap disana lagi semalam. Yowes saya dan porter mulai turun ke Pos kalimati. Ternyata yang saya dengar ada teman saya yang baru sampai puncak jam 7-8an hahaha dan sampai pos kalimati siang hari.

Perjalanan turun ke pos kalimati pun lumayan ribet, dan saya berkata dalam hati. Oh ini jalanan yang semalam kami lewati ya ampun dije sereem bangeet yak hahaha. Alhamdulillah sampai juga di Pos Kalimati, ada teman perempuan juga nggak ikut muncak karena nggak enak badan dan dia sedang minum teh disana saya pun ikut nimbrung heheh. sambil menunggu teman yang turun dari puncak saya pun mengemas kembali keril saya sambil istirahat sedikit tidur di bawah pohon di temani angin sepoi-sepoi hehehehe, Sementara yang laki-lakinya sedang membereskan tenda 🙂

Beberapa teman sudah siap turun menuju Ranu Kumbolo saya pun ikut dengan mereka duluan, yang lainnya menunggu teman yang masih di atas puncak. Cuaca mulai panas saya pun mulai berkeringat lagi dan untuk turun lumayan cepat lah.. siang hari saya sudah sampai di Ranu Kumbolo lagi. Dalam perjalanan menuju ranu kombolo ada beberapa turis asing dan beberapa porter yang baru saja ingin mendaki / menuju pos kalimati. Melihat para turis asing itu keliatan masih fresh dan nggak ada capek-capeknya kayak kita hahahaha nggak ada kotor juga tuh baju. mungkin karena semua barang di bawa porster kali yaa dan cara berjalan mereka lebih kepada hiking kecil hihihi.

Sampailah kami kembali di Ranu kumbolo, dan yeay .. disana saya bersih-bersih ( nggak boleh nyuci baju di danau yaaa ) khawatir kotor tuh air danau. Jadi cuma cuci kaki, cuci muka, sikat gigi airnya di ambil dari danau. Sementara itu saya menemani teman saya untuk bersih-bersih yang sejak hari pertama pendakian dia sedang datang bulan. Setelah itu saya ganti baju dan makanan sudah di siapkan teman saya, karena mereka tau saya juga sedang tidak fit. Kami menginap semalam di Ranu kumbolo yang besok nya kami turun ke base camp. Sambil istirahat kami pun ngobrol sana – sini sambil foto-foto dan berkenalan dengan para pendaki lainnya. Ranu kumbolo penuh dengan para pendaki selama libur hari raya idul fitri hehehehe ..

 

Setelah menginap semalam di ranu kumbolo ke esokkan paginya kami semua berkemas untuk turun menuju basecamp. Kali ini saya berjalan duluan karena pengen cepat-cepat sampai di bawah hehehe. Selama perjalan turun pun kami beberapa kali istirahat karena jalur yang kami gunakan untuk pulang sepertinya tidak sama dengan jalur berangkat sebelumnya. Sewaktu istirahat pun kami beberapa kali membuat mie dan kopi hahaha .. soalnya sudah lapeeer booo.

Kami bergegas turun karena kami yang pendaki asal jakarta sudah di buru oleh waktu jam masuk nya kerja. karena kalau nggak salah ingat besoknya itu sudah masuk kerja hehehe. Hampir sampai di base camp kami mendapatkan keindahan yang menawah,. kebun sayur milik para penduduk desa disana. wuiiih cantik dan sayurannya seger-seger ..

Singkat cerita, kami berkumpul di rumah salah satu teman kami di Malang yang kemudian saya pun ikut menuju Surabaya, Karena saya belum membeli tiket pulang ke Jakarta jadi saya coba membeli tiket ke Jakarta melalui Stasiun Gubeng Surabaya. Nggak memungkinkan membeli tiket dari Malang karena pastinya sudah full booked. di Surabaya saya sempat istirahat di rumah teman semalam, yang ke esokkan paginya setelah subuh kami capcus menuju stasiun gubeng surabaya. Saya dan teman pria asal jakarta belum membeli tiket, tetapi teman saya itu sudah berhasil mendapatkan tiket Surabaya – Jakarta dengan menggunakan keteta eksekutif, sisa tiket hanya 1 saja. Ah dia beruntung sekali sedangkan saya ? Akhirnya memilih Surabaya – Bandung, yang kemudian dari Bandung – Jakarta dengan Cipaganti.  Sebenarnya saya sedikit kesal dengan teman saya itu kenapa nggak beri saya kesempatan atau membelikan tiket itu untuk saya, Karena saya pikir, saya ini perempuan nggak mungkin lah bolak balik ganti transportasi ke jakarta dengan ribetnya membawa keril dan pakain yang sudah beberapa hari belum di ganti sejak turun gunung, dengan kondisi bibir kering pula aaaah pokoknya kucel deh.

Hingga akhirnya saya rela deh, dia balik ke jakarta langsung dengan kereta eksekutif itu dan saya memilih ke bandung dulu baru ke jakarta. Beda beberapa menit doang dengan kereta dia yang sudah berjalan  duluan, kemudian kereta Tujuan Surabaya- Bandung pun tiba juga. Hari pertama sudah bolos kerja, jadi yaa sudah laah. di dalam kereta saya tidur dan memesan nasi goreng. perjalanan lancar, sampai tiba di bandung ( sebelumnya saya sudah menghubungi teman saya di bandung untuk di antarkan ke shuttle cipaganti ) kemudian teman saya sudah menjemput saya di stasiun bandung dan kita pun ke shuttle cipaganti. Kenapa dari bandung saya nggak naik kereta juga ke jakartanya ? karena tiket juga sudah habis dan telat juga cing, jadi yaa sudah cari aman kita naik cipaganti saja. Kebetulan cipaganti kan sampai malam. Tanpa menunggu lama mobil cipaganti pun berangkat ke jakarta malam itu juga, saya pun langsung mengucapkan terima kasih atas bantuannya kepada teman saya. Sesampainya di jakarta  tengah malam, kemudian perjalanan di lanjutkan naik ojek ke rumah saya. Alhamdulilllah lancar dan saya pun langsung segera bersih-bersih dan istirahat untuk kerja ke esokkan harinya. Tak lama SMS pun masuk dari Hp saya, Oh ternyata teman saya yang berhasil mendapatkan tiket Surabaya – Jakarta itu mengatakan sudah sampai gambir. Wooho saya pun sudah sampai rumah hahaha.. Rasain kamu, baru sampai gambir, berarti cepatan kereta saya dong hahahaha. Yowes kamu kan laki-laki jadi aman saja laaah … :p

Sampai jumpa di cerita gunung berikutnya yaaaa ..  ^_^

 

 
15 Comments

Posted by on April 20, 2014 in Experience, Travel