RSS

Daily Archives: April 6, 2014

Story Of a Ring and Mehndi


Assalamualaikum ..

Jadi ceritanya setelah saya kembali dari Kuala Lumpur tahun lalu, ada yang berbeda di jari manis tangan sebelah kiri saya. Banyak pertanyaan dari teman-teman saya, tidak hanya dari teman saya di indo bahkan sewaktu saya masih di Kuala Lumpur saja ada yang menanyakkan-nya. Siapa lagi kalau bukan si Max Basem ( mantan room mate saya yang sekarang sudah menjadi bagian dari Submarine Guest house di Kuala Lumpur ) Pertanyaan lainnya dari room mate saya yang berasal dari china. Karena mereka melihat sebuah cincin melingkar di jari manis saya dan mereka bertanya Are you married ?

Bukan hanya cincin saja, tetapi mehndi yang menghiasi tangan kiri saya pun di pertanyakan. Lah .. ini sih biasa kaka, kalau kita jalan ke Kuala lumpur atau Singapore misal kan ada jasa membuat mehndi yaaa kamu-kamu pasti mau dong nyobain mehndi, cuma beda harga, design juga macem-macem kok .. πŸ™‚

Image

ImageFoto kedua di ambil sewaktu saya kamar ( sudah berada di Singapore ) mehndi pun sudah hampir hilang posisi cincin masih berada di jari manis tangan kiri Sengaja saya foto karena si Mr Shah Rukh Khan menanyakan keberadaan cincinnya hihihi, saya pun nggak bilang kalau saya sedang di Singapore πŸ™‚ Sewaktu di Indo pun di tanya : “Ih, kok merried nggak ngundang-ngundang sih”? halooooo .. siapa yang married bu … ini cuma cincin yang menempel di jari manis doang kok :p

Dan ketika di kantor pun saya bertanya sama sepupu saya ( kebetulan saya, adik saya dan sepupu satu kantor ) sepupu saya ini sudah bertunangan dan memakai cincin tunangannya. Memangnya kalau pake cincin di jari manis sebelah kanan atau sebelah kri artinya apa sih ? *membingungkan* Karena selama di Kuala Lumpur saya sering gonta – ganti posisi cincin di jari manis sebelah kanan dan sebelah kiri. Hingga akhirnya saya menetapkan itu cincin biarlah menempel di jari manis tangan kanan sampai sekarang.

Mehndi

Nah, ketika mehndi di tangan kiri hampir pudar saya mau membuat mehndi lagi di tangan kanan. Sayangnya pembuatan mehndi di Kuala Lumpur dan Singapore harganya berbeda, Jauh lebih mahal di Singapore. Sewaktu saya menawar di China Town si Mba Indianya bilang : This is Not Indonesia, sist .. ( huahahaha … iya maaf deh kalau nawarnya kerendahan )

Mehndi or Henna is a paste that is bought in a cone shaped tube and is made into designs for men and women. It is also derived from the Sanskrit word mendhikā.[1] The use of mehndi and turmeric is described in the earliest HinduVedic ritual books. It was originally used for only women’s palms and never for men, but as time progressed, it is more natural for men to wear it. Haldi (staining oneself with turmeric paste) as well as mehndi are Vedic customs, intended to be a symbolic representation of the outer and the inner sun. Vedic customs are centered around the idea of “awakening the inner light”. Traditional Indian designs are of representations of the sun on the palm, which, in this context, is intended to represent the hands and feet. ( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Mehndi )

Traditional Hindu Weddings in India can often be long, ritualistic, and elaborate affairs with many pre-wedding, wedding and post wedding ceremonies. Different countries and regions of a country celebrate the ceremonies in different ways according to their own marriage customs, rituals, and culture.

According to Hindu tradition, the ceremony is mainly held at the bride’s house or at a banquet hall on the eve of the marriage ceremony or few days before the marriage. Generally the bride and groom attend the event together and on the occasion a professional mehndi artist or a relative applies mehndi to the bride’s hands and feet. The designs are very intricate. Often hidden within the mehndi pattern the name or initials of the groom are applied. The event generally has a celebratory festival feel to it with the women dancing and singing traditional songs and the girls wearing vivid colors such as hot pink and yellow, often if the bride to be wishes to tease her future groom she will make him wear purple. The groom usually wears jutti instead of western footwear.

In Pakistan, the Mehndi is often one of the most important and fun filled pre-wedding ceremonies, which is celebrated mainly by the bride’s family. In Bangladesh, the Mehndi ceremony has traditionally been separated into two events; one organized by the bride’s family and one, by the groom’s family. Mehndi ceremonies take place outside India, Pakistan and Bangladesh amongst the South Asian community and places like Birmingham in the UK are such known hotspots for lavish Mehndi celebrations.

Β 

Nah, berikut berbagai macam design Mehndi or Henna..

Β 

ImageSumber Foto : www.stylecraze.com

Image

Sumber Foto : indusbox.com

Image

Image

Sumber Foto : mehndiwebs.blogspot.com

Jadi kepengen pake Mehndi lagi hihihi .. jadi ngebayangin juga pake mehndi, plus gelang-gelang tangan beraneka warna ^_^ Katanya juga nih yaa .. pake Mehndi itu bisa 2 jam-an loh .. uhuk..uhuk..nggak boleh gerak-gerak .. yang ribetnya kalau salah satu anggota badan berasa gatel nah… gimana cara garuk-garuknya ^__^

Β 

 
 

Tags: ,

Berbisnis itu


Assalamualaikum

Welcome to April, Oh senangnya sudah masuk bulan ke empat saja di tahun 2014 ini hehehe. Ada yang kangen tulisan saya manteman? aih pede banget yak :), Banyak yang ingin di tulis tapi ada daya saya sudah kecapekan kerja dan bisnis di tambah dengan rasa ngantuk yang tak tertahankan. jadilah saya jarang menulis, bersyukur masih bisa menyisakan waktu untuk blogwalking πŸ™‚ Kangen cerita-cerita teman blog semua *kecupmanis*

Saya mau cerita tentang bisnis sampingan saya, monggo duduk yang rapih manteman πŸ™‚ Ini masih disebut bisnis sampingan loh ya, setidaknya buat menambah saldo di tabunganku tercinta hehehe, Mudah-mudahan bisa membuka lapangan pekerjaan baik di dalam negeri dan target saya sampai ke Luar Negeri. Amieeen .. *mariberdoa* ^_^

Awal memulai bisnis kecil-kecilan, sejak pertengahan tahun 2011. Pada waktu itu saya hanya berjualan melalui facebook saja. Jualan saya juga hanya satu macam saja yaitu : Boneka, Tahun itu lagi ramai-ramainya Boneka Shaun THe Sheep, manteman tau kan boneka itu ? Awalnya coba-coba karena lihat teman kantor berjualan boneka itu, dan saya menanyakan darimana dia bisa mendapatkan boneka itu, dan teman kantor saya pun memberitahukannya kepada saya. Setelah tahu, kami pun sama-sama berbelanja disana. Kebetulan dekat kantor juga cuma 5 menit jalan kaki sampai deh.

ImageSaya suka dengan Supplier boneka tersebut, karena dia memberikan saya kemudahan berjualan. Contohnya kalau barang tidak laku terjual bisa di ganti dengan uang tapi di potong per sekian ribu per pcs harga grosir boneka atau bisa juga di ganti dengan boneka lainnya dengan harga grosir yang sama. Awalnya saya hanya mengambil kurang dari 10 pcs setiap jenis boneka karena modal yang saya pake pada waktu itu adalah sisa gaji saya. Lama-lama banyak yang tertarik akhirnya saya pun memberanikan diri untuk mengambil lebih banyak lagi untuk stock di rumah. Resikonya mungkin akan ada kerugian dimana barang tidak akan cepat habis ataupun di kembalikan lagi kepada supplier dengan syarat yang sudah saya tulis di atas.

Hari berganti hari, ada hari ada bulan, bulan pun berganti, ada bulan ada tahun, dan Tahun pun berganti hehehe, saya semakin suka berjualan secara online. Yang awalnya hanya di facebook saya pun beralih ke salah satu marketplace yang kini sudah tiada. Pasti tau dong !!! Multiply, Iya sekarang sudah tiada, dan saya pun mencari lahan untuk berjualan secara online lagi. Kenapa nggak bikin website saja ? Mau sih, tapi saya masih banyak pertimbangan … contohnya ? nanti saja deh .. saya ulas πŸ™‚

Dan hingga saat ini saya masih berjualan online di salah satu marketplace, menurutku ini lumayan terkenal dan memberikan kami kemudahan serta banyak fasilitas yang kami dapatkan selaku seller. Selain sebagai seller saya pun masih berstatuskan karyawan, ini yang kadang menjadi delima, eeeh .. maaf maksudnya dilema πŸ™‚ Dimana saya mempunyai tanggung jawab pekerjaan di kantor dan tanggung jawab kepada buyer/costumer saya.

ImageSebagian stock barang saya di ambil dari supplier luar kota dan sebagian saya produksi sendiri. Nah, ini yang menyita waktu saya dimana saya harus bolak-balik ke Tukang Neci, dan Tukang bahan untuk membeli dan mengambil bahan.

Berbisnis itu Menyenangkan, Sumber penghasilan yang saya dapatkan dari berjualan secara online ini lumayan untuk menambah pundi-pundi saldo di tabungan muahahaha, loh iya tho ? Menyenangkan ketika di awal bulan dan akhir bulan, tapi ketika di pertengahan bulan saya sebagai seller harus lagi – lagi berpikir supaya di pertengahan bulan pun ada orderan masuk. Misalkan saja mengadakan promo di online shop saya πŸ™‚

Berbisnis itu Penuh Resiko, Resiko gagal ketika omzet yang di inginkan tidak tercapai atau bahan nombok, lagi-lagi harus berpikir bagaimana untuk menaikkan atau setidaknya menstabilkan cash yang ada.

Berbisnis itu akan membuat kamu kurang tidur, Iya saya akui itu. Waktu itu saya pernah membaca salah satu artike di yahoo lupa judulnya apa dan point keberapa. Jika kamu memiliki bisnis sampingan maka, bersiaplah untuk kurang tidur/istirahat. Nah.. benar sekali, itu yang saya rasakan beberapa bulan ini. Senin – Sabtu saya kerja ( sabtu masuk dua minggu sekali sih ) pulang kerja saya harus siap-siap packing barang kemudian mengirimkan dan memberitahukan no resi kepada costumer, setelah itu saya harus cek stock barang lagi, sisanya saya chating dengan Mr Shah Rukh Khan. Alhasil kadang saya tidur bisa di atas jam 12 dan bangun lagi subuh, terkadang malah kesiangan 😦 di weekend saya pun masih sibuk harus bolak – balik tukang neci, bolak balik merapihkan barang yang siap untuk di jual, menghitung stocknya dan update di online shop dsb. Capek pastinya, kurang tidur iya, jarang nulis blog iya,Β  tapi hasil yang di dapat alhamdulillah hehehe…

Berbisnis itu apabila kamu punya rahasia berbisnis jangan di publish ke sesama pelaku bisnis, Sedikit pengalaman tidak mengenakkan, entah ini rahasia atau disebut apa yaa hehehe. Ketika saya mau ambil bahan, ada pegawainya yang tanya ini dan itu kesaya. dari mulai berjualan dimana ? berjualan apa saja ? harga jual berapa ? dll .. saya pun memberitahukannya karena saya pikir mungkin dia juga ingin menambah penghasilan dengan berjualan secara online. So, saya beritahulah semuanya. disini niatnya ingin membantu sih, tapi kok kesannya jadi gimana gitu. Sampai akhirnya saya ketahui bahwa dia pun berjualan di tempat marketplace yang sama dan barangnya pun sama uhuk..uhuk.. dan masih banyak lagi kesamaannnya, sampai akhirnya saya pun berpikir nih orang kok jadi curi start duluan yaa ehem.. Setelah kejadian itu, saya berpikir oke biarlan, toh rezeki tidak akan pernah tertukar, dia boleh saja menjual produk yang sama, tapi dari segi harga saya lebih unggul hehehehe .. jadi nggak usah kehilangan costumer juga, toh saya juga sudah banyak ide-ide brilian yang di ajarkan dari adik saya. Alhamdulillah adik saya pun sudah memulai bisnisnya.

rajabisnismodalkecil.comBerbeda dengan adik saya yang selalu rajin ikut seminar di sana – sini, beli buku A, B dan C dari berbagai motivator, dan ikut sharing kesana kemari, sedangkan saya beeuh, jangan di tanya saya nggak ada waktu untuk ikut begituan, saya belajar bisnis dari adik saya saja plus rajin-rajin mantau seller lainnya, belajar strategi dari mereka dan kebetulan juga saya pun bisa belajar dari tempat saya bekerja.

Dulu saya masih mencampur adukkan uang pribadi dengan uang jualan, tapi alhamdulillah sekarang saya bisa memisahkan keduanya. Sehingga jika ada kelebihan profit dari berjualan saya bisa mutasikan rekening ke tabungan saya. Senangnya ^_^ ..sumber foto : drwok.com

Β 

 
15 Comments

Posted by on April 6, 2014 in Experience, Jualan, Personal Life, Uncategorized